Kota Tangerang |
---|
— Kota di Indonesia — |
|
 Lambang |
|
Slogan: Bhakti Karya Adhi Kertarahardja |
Negara | Indonesia |
---|
Provinsi | Banten |
---|
Hari aci | 28 Februari 1993 |
---|
Suku bangsa | Banten, Jawa, Betawi, Sunda, Tionghoa, dsb. |
---|
Agama | Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, dsb. |
---|
Bahasa | Indonesia, dsb. |
---|
Zona waktu | WIB (UTC+7) |
---|
Kode telepon | 021 |
---|
Fauna | Kowak-malam abu |
---|
Situs web | www.tangerangkota.go.id |
---|
Kota Tangerang yaitu sebuah kota yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia, tepat di sebelah barat kota Jakarta, serta dibeliti oleh Kabupaten Tangerang di sebelah utara dan barat. Tangerang adalah kota terbesar di Provinsi Banten serta ketiga terbesar di kawasan perkotaan Jabotabek setelah Jakarta.
Pembagian administratif
Kota Tangerang terdiri atas 13 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 104 kelurahan. Dahulu Tangerang adalah bidang dari wilayah Kabupaten Tangerang, lalu ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif, dan berhenti diambil keputusan sebagai kotamadya pada tanggal 28 Februari 1993. Sebutan 'kotamadya' diganti dengan 'kota' pada tahun 2001.
» Kota Tangerang » Range Alokasi Kode POS : 151 xx » Range Realita Kode POS : 15111 - 15157
| » Jumlah Kecamatan/Distrik : 13 » Jumlah Gampong + Kelurahan : 104 » Luas Wilayah : 153,93 km² (BPS 2013) » Jumlah Penduduk : 1.631.198 (DKCS 2013) |
Tinjauan umum
Tangerang yaitu pusat manufaktur dan industri di pulau Jawa dan memiliki lebih dari 1000 pabrik. Jumlah perusahaan-perusahaan internasional yang memiliki pabrik di kota ini. Tangerang memiliki cuaca yang cenderung panas dan lembap, dengan sedikit hutan atau bidang geografis lainnya. Kawasan-kawasan tertentu terdiri atas rawa-rawa, termasuk kawasan di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Dalam beberapa tahun terakhir, perluasan urban Jakarta meliputi Tangerang, dan akhir suatu peristiwanya jumlah penduduknya yang berkomuter ke Jakarta untuk kerja, atau sebaliknya. Jumlah kota-kota satelit kelas menengah dan kelas atas sedang dan telah dikembangkan di Tangerang, komplit dengan pusat perbelanjaan, sekolah swasta dan mini market. Pemerintah bekerja dalam memperkembangkan sistem jalan tol untuk mengakomodasikan saluran lalu lintas yang semakin jumlah ke dan dari Tangerang. Tangerang dahulu yaitu bidang dari Provinsi Jawa Barat yang sejak tahun 2000 memisahkan diri dan menjadi bidang dari provinsi Banten.
Demografi
Tangerang juga memiliki jumlah forum Tionghoa yang cukup signifikan, jumlah dari mereka yaitu campuran Cina Benteng. Mereka didatangkan sebagai buruh oleh kolonial Belanda pada masa seratus tahun ke 18 dan 19, dan banyakan dari mereka tetap berprofesi sebagai buruh dan petani. Adat mereka tidak sama dengan forum Tionghoa lainnya di Tangerang: ketika hampir tidak satupun dari mereka yang bercakap dengan aksen Mandarin, mereka yaitu pemeluk Taoisme yang masif dan tetap menjaga tempat-tempat ibadah dan pusat-pusat forum mereka. Secara etnis, mereka tercampur, namun menyebut diri mereka sebagai Tionghoa. Jumlah makam Tionghoa yang berlokasi di Tangerang, banyakan sekarang telah dikembangkan menjadi kawasan sub-urban seperti Lippo Village.
Kawasan pecinan Tangerang berlokasi di Pasar Lama, Benteng Makassar, Kapling dan Karawaci (bukan Lippo Village), dan Poris. Orang-orang bisa menemukan makanan dan barang-barang berkhas China. Lippo Village yaitu lokasi permukiman baru. Banyakan penduduknya yaitu pendatang, bukan asli Cina Benteng.
Sejarah
Asal-usul Tangerang disebut juga sebagai Kota "Benteng"

Kediaman Tuan Oei Dji San, seorang tokoh Tionghoa di Tangerang, pada tahun 1920-1922
Untuk mengungkapkan asal usul tangerang sebagai kota "Benteng", diperlukan catatan yang melibat perjuangan. Menurut sari tulisan F. de Haan yang diambil dari arsip VOC, resolusi tanggal 1 Juni 1660 melaporkan bahwa Sultan Banten telah membuat negeri akbar yang terletak di sebelah barat sungai Untung Jawa, dan untuk mengisi negeri baru tersebut Sultan Banten telah memindahkan 5.000 hingga 6.000 penduduk.
Lalu dalam Dag Register tertanggal 20 Desember 1668 diberitakan bahwa Sultan Banten telah membawa ke atas Raden Sena Pati dan Kyai Demang sebagai penguasa di daerah baru tersebut. Karena dicurigai akan merebut kerajaan, Raden Sena Pati dan Kyai Demang dipecat oleh Sultan. Sebagai gantinya dinaikkan Pangeran Dipati lainnya. Atas pemecatan tersebut Ki Demang sakit hati. Lalu aksi selanjutnya ia mengadu domba selang Banten dan VOC. Tetapi ia terbunuh di Kademangan.
Dalam arsip VOC selanjutnya, yaitu dalam Dag Register tertanggal 4 Maret 1680 menjelaskan bahwa penguasa Tangerang pada waktu itu yaitu Kyai Dipati Soera Dielaga. Kyai Soeradilaga dan putranya Subraja minta perlindungan VOC dengan diiringi 143 pengiring dan tentaranya (keterangan ini terdapat dalam Dag Register tanggal 2 Juli 1682). Ia dan pengiringnya ketika itu diberi tempat di sebelah timur sungai, berbatasan dengan pagar VOC.
Ketika berperang dengan Banten, Soeradilaga beserta ahli perangnya berhasil memukul mundur pasukan Banten. Atas jasa keunggulannya itu lalu ia diberi gelar kehormatan Raden Aria Suryamanggala, sedangkan Pangerang Subraja diberi gelar Kyai Dipati Soetadilaga. Selanjutnya Raden Aria Soetadilaga dinaikkan menjadi Bupati Tangerang I dengan wilayah meliputi selang sungai Angke dan Cisadane. Gelar yang digunakannya yaitu Aria Soetidilaga I.
Lalu dengan akad yang ditandatangani pada tanggal 17 April 1684, Tangerang menjadi daerah kekuasaan VOC. Banten tidak mempunyai hak untuk campur tangan dalam mengatur atur pemerintahan di Tangerang. Salah satu pasal dari akad tersebut berbunyi: Dan harus dikenal dengan pasti sejauh mana batas-batas daerah kekuasaan yang sejak masa lalu telah dimaklumi maka akan tetap ditentukan yaitu daerah yang dibatasi oleh sungai Untung Jawa atau Tangerang dari pantai Laut Jawa hingga pegunungan-pegunungan sejauh saluran sungai tersebut dengan kelokan-kelokannya dan lalu menurut garis lurus dari daerah Selatan hingga utara hingga Laut Selatan. Bahwa semua tanah disepanjang Untung Jawa atau Tangerang akan menjadi milik atau ditempati VOC.
Dengan kehadirannya akad tersebut daerah kekuasaan bupati bertambah luas hingga sebelah barat sungai Tangerang. Untuk mengawasi Tangerang maka dipandang butuh menambah pos-pos penjagaan di sepanjang perbatasan sungai Tangerang, karena orang-orang Banten selalu meneruskan penyerangan secara tiba-tiba. Menurut peta yang dibuat pada tahun 1692, pos yang paling tua terletak di muara sungai Mookervaart, tepatnya disebelah utara Kampung Baru. Namun lalu ketika didirikan pos yang baru, bergeserlah letaknya ke sebelah Selatan atau tepatnya di muara sungai Tangerang.
Menurut arsip Gewone Resolutie Van hat Casteel Batavia tanggal 3 April 1705 kehadiran rencana merobohkan bangunan-bangunan dalam pos karena hanya berdinding bambu. Lalu bangunannya diusulkan diganti dengan tembok. Gubernur Jenderal Zwaardeczon sangat menyetujui usulan tersbut, bahkan diinstruksikan untuk membuat pagar tembok membeliti bangunan-bangunan dalam pos penjagaan. Hal ini diagak agar orang Banten tidak bisa meneruskan penyerangan. Benteng baru yang akan dibentuk untuk ditempati itu direncanakan punya ketebalan dinding 20 kaki atau lebih. Disana akan ditempatkan 30 orang Eropa dibawah pimpinan seorang Vandrig (Peltu) dan 28 orang Makasar yang akan tinggal diluar benteng. Bahan dasar benteng yaitu batu bata yang diperoleh dari Bupati Tangerang Aria Soetadilaga I.
Setelah benteng berhenti dibentuk personilnya menjadi 60 orang Eropa dan 30 orang hitam. Yang dipercakapkan orang hitam yaitu orang-orang Makasar yang direkrut sebagai serdadu VOC. Benteng ini lalu menjadi basis VOC dalam menghadapi pemberontakan dari Banten. Lalu pada tahun 1801, diputuskan untuk memperbaiki dan memperkuat pos atau garnisun itu, dengan letak bangunan baru 60 roeden agak ke tenggara, tepatnya terletak disebelah timur Jalan Akbar pal 17. Orang-orang pribumi pada waktu itu lebih mengenal bangunan ini dengan sebutan "Benteng". Sejak saat itu, Tangerang terkenal dengan sebutan Benteng. Benteng ini sejak tahun 1812 sudah tidak terawat lagi, bahkan menurut "Superintendant of Publik Building and Work" tanggal 6 Maret 1816 menyatakan: ...Benteng dan barak di Tangerang sekarang tidak terurus, tak seorangpun mau melihatnya lagi. Pintu dan jendela jumlah yang rusak bahkan diambil orang untuk kepentingannya.
Perjuangan kebebasan
Pada Oktober 1945, Laskar Hitam, milisi muslim ekstrem didirikan di Tangerang. tujuan dari gerakan ini yaitu untuk mendirikan negara Islam di Indonesia. Gerakan ini lalu menjadi bidang kelompok pemberontak DI/TII. Pada 31 Oktober 1945, Laskar Hitam menculik Oto Iskandardinata, Menteri Negara Republik Indonesia. Kemungkinan dibunuh di pantai Mauk, Tangerang pada 20 Desember 1945.
Setelah deklarasi kebebasan Indonesia, kehadiran kerusuhan ras di Tangerang. Kelompok anti etnis Tionghoa menyerang etnis Tionghoa di Tangerang karena mereka menganggap bahwa etnis Tionghoa mendukung pemerintah Belanda yang mencoba untuk kembali menguasai Indonesia.
Setelah kebebasan Indonesia
Sejak tahun 1981 hingga 1984, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dibentuk di Benda, Tangerang. Bandara terletak di Tangerang, namun disebut sebagai Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta. Cengkareng yaitu nama sub-distrik di Jakarta Barat yang berdekatan dengan bandara.
Pada Agustus 1996, Walmart, pengecer terbesar dari Amerika Serikat mengungkapkan cabang pertamanya di Indonesia di Lippo Karawaci, Tangerang. Sayangnya, cabang tersebut dijarah dan dibakar pada kerusuhan Mei 1998. Walmart menghentikan investasi mereka di Indonesia setelah kerusuhan.
Pendidikan
Di Tangerang terdapat sarana pendidikan dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Kualitas dari pendidikan pun juga sangat bervariasi dari gedung mewah ber-AC hingga yang sederhana. Selain sekolah bangunan oleh Pemerintah, jumlah pula sekolah dan perguruan tinggi yang dikembangkan oleh pihak swasta.
Beberapa Universitas dan Institut di Tangerang yaitu:
Kesehatan
Pemerintah Tangerang memiliki Rumah Sakit Unit Daerah. Selain itu Pemerintah Kota Tangerang mulai tahun 2011 menggratiskan biaya kesehatan bagi warganya. Seluruh biaya kesehatan, baik warga kaya maupun miskin, ditanggung oleh Aturan Pendapatan Belanja Daerah Kota Tangerang[2].
Transportasi
Warga tangerang jumlah menggunakan bus dan angkutan kota sebagai sarana transportasi. Selain menggunakan bus dan angkot, moda transportasi taksi juga jumlah digunakan masyarakat. Terdapat beberapa perusahaan taksi yang beroperasi di penjuru kota.
Tangerang memiliki sebuah 2 buah bandar udara :
- Bandar Udara Internasional yaitu Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Bandara ini terletak di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, meladeni baik penerbangan domestik maupun internasional. Bandara ini juga milik Jakarta. Penerbangan domestik meladeni jalur Tangerang ke, Bandung, Batam, Pangkal Pinang, dan kota-kota lainnya, sedangkan penerbangan Internasional meladeni Singapura, Kuala Lumpur, Malaka, China, Sydney, dan lainnya
Wisata
Wisata Belanja
Tangerang memiliki jumlah pusat perbelanjaan. Pemerintah kota juga sedang mendirikan dan melahirkan bermacam program, seperti "Tangerang city" yang diadakan di pusat-pusat perbelanjaan yang terdapat di Tangerang.
Pusat jajanan rakyat yang cukup dikenal yaitu pasar lama yang terletak di pusat kota Tangerang. Pasar lama menjual bermacam makanan mulai dari daerah babakan hingga daerah Masjid Luhur Tangerang. Kawasan ini memiliki bermacam varian jajanan. Ketika Ramadhan, kawasan ini setiap sore hari kerap ramai pengunjung karena mencari hidangan untuk berbuka puasa.
Wisata Kuliner
Kota Tangerang selain terkenal dengan pariwisatanya juga mempunyai jumlah makanan khas. Beberapa tempat yang menjadi tempat wisata kuliner khas Tangerang terletak di Pasar Lama Tangerang. Beberapa makanan ini yaitu khas peranakan China-Tangerang seperti asinan, otak-otak, babi panggang, sate babi, mi pasar lama, laksa tangerang, kecap benteng, dan emping jengkol. Kuliner khas lainnya yaitu Tenda dua Cobra dan Tenda Tiga Sekawan yang menyajikan sate biawak, ular, dan monyet[3].
Berikut yaitu beberapa makanan khas kota Tangerang diantaranya:
Sayur Besan yaitu makanan khas Tangerang yang selalu dihidangkan pada saat orang tua mempelai laki-laki datang ke rumah orang tua mempelai wanita, pada perkara perkawinan (ngabesan), sehingga sayur ini dinamakan Sayur Besan.
Gecom jangan-jangan saat ini lebih terkenal dengan nama toge goreng.
Meskipun jumlah durinya, ikan bandeng tetap diburu. Ini karena dagingnya yang gurih lembut mirip dengan rasa susu.
Pindang adalah salah satu istilah masakan tradisional yang mengacu pada hidangan berkuah. Hidangan sederhana ini berbumbu bawang merah, bawang putih, cabai, salam, lengkuas, jahe dan kunyit. Bumbu lain yang baisa ditambahkan yaitu kecap manis dan rasa asamnya berasal dari belimbing sayur atau asam Jawa yang dibakar.
Kecap Benteng terbuat dari bahan baku campuran kedelai hitam dan gula merah yang menyebabkan warna kecap manis menjadi hitam kecoklatan dan hitam legam. Produk ini adalah hasil olahan warga Tangerang keturuna Tionghoa yang masuk ke Indonesia pada zaman dahulu dan mendirikan pabrik-pabrik kecil yang memproduksi kecap manis. Rasa manis kecap tersebut menjadikannya terkenal di kalangan penduduk Asia, khususnya Melayu yang menyukai rasa manis. Jumlah masakan-masakan melayu-indonesia yang menggunakan kecap manis sebagai pelengkap dan bahkan unsur utama yang membuat masakan itu tidak sama. Sebut saja seperti Sate Madura, Ketoprak, Gado-Gado, Nasi maupun mie goreng, Soto Betawi, hingga hidangan laut yang biasa disajikan dengan metode dibakar.
Tangerang adalah cikal kandidat produk kecap manis terkenal yang sekarang umum di pasaran. Hal ini tak bebas dari peran kaum etnis tionghoa benteng (Cina Benteng) yang menetap di daerah Tangerang. Lewat mereka lahirlah usaha-usaha produksi kecap dan salah satunya yaitu Kecap Benteng (Siong Hin) yang telah eksis sejak tahun 1920.
Laksa Tangerang tidak sama dengan laksa betawi atau malaysia. Laksa disini bahan utamanya yaitu semacam bihun tapi tebalnya seperti spaghetti dan terbuat dari beras. Lalu bahan-bahan ini disiram dengan kuah laksa yang dimasak dari kacang ijo, kentang, santan dan kaldu ayam. Selain itu disediakan juga tambahan daging ayam kampung atau telor. Sebelum disajikan masakan ini diberi taburan daun kucai yang dirajang kecil-kecil.
Kehadiran dua macam jenis laksa tangerang yaitu Laksa nyai dan laksa nyonya. Laksa Nyai dibuat oleh kaum pribumi tangerang sedangkan laksa nyonya dibuat oleh kaum peranakan Cina di Tangerang. Beberapa tempat menyajikan sajian khas ini seperti di Jl. M. Yamin-Kota Tangerang, tepatnya di hadapan penjara wanita.[4]
Olahraga
Stadion Benteng
Stadion Benteng yaitu stadion yang terletak di Tangerang, Banten, Indonesia. Stadion ini dipergunakan untuk menggelar pertandingan sepak bola dan adalah kandang dari 2 tim asalTangerang, Persita Tangerang dan Persikota Tangerang. Stadion ini mampu menampung 20.000 orang.
Lippo Village International Circuit
Sirkuit jalan raya pertama berstandar Internasional di Indonesia ini terletak di Kota Tangerang. Selain menawarkan gagasan family entertainment, sirkuit sepanjang 3,2 kilometer ini awal mulanya direncanakn menjadi arena balap A1 dan Formula 1. Sirkuit ini adalah sirkuit kedua di Indonesia setelah Sirkuit Sentul.
Pada 29 Agustus 2008, sirkuit ini mulai dibentuk.[5] Dirancang oleh Hermann Tilke, bidang sirkuit ini menggunakan lahan di sekitar Universitas Pelita Harapan dan Lippo Supermal. Sirkuit ini terletak di tengah hub Lippo Village.[6]
Awal mulanya sirkuit ini akan digunakan untuk kejuaraan A1 Grand Prix. tetapi hal ini dibatalkan, karena manajer proyek pembangunan sirkut ini tidak bisa memadai persyaratan FIA sebelum 6–8 Februari 2009.[7] Sirkuit ini sempat dipakai untuk beberapa kejuaraan lokal tapi setelah itu tidak pernah digunakan lagi. Tanda dan hadap sirkuit masih terpasang hingga saat ini.
Tangerang Raya
Tangerang Raya yaitu sebuah kawasan di sebelah barat Jakarta, dengan luas sekitar 1.500 km2, dihuni oleh lebih dari 5 juta penduduk. Tangerang Raya saat ini terbagi menjadi 3 daerah otonom, yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan Tangerang Raya sangat berbagai. Adalah perpaduan selang daerah pesisir (Pantura) dengan daerah dataran rendah hingga menengah. Adalah kombinasi selang daerah agraris dengan industri, pedesaan dengan metropolitan.
Tangerang Raya adalah daerah penyangga bagi Jakarta, yang mempunyai kedudukan sebagai ibu kota negara RI dan pusat bidang usaha terbesar di indonesia. Dengan demikian, apa yang terjadi di Jakarta segera berimbas ke Tangerang. Akhir suatu peristiwa melubernya jumlah penduduk Jakarta, maka beberapa bermigrasi ke Tangerang, dengan tetap mencari nafkah di Jakarta.
Tangerang yaitu pintu gerbang utama Indonesia. Hal itu karena keberadaan Bandara Internasional Soekarno Hatta yang kehadiran di wilayah Kota Tangerang. Namun posisi tersebut, tidak serta merta mendongkrak sektor pariwisata Tangerang Raya. Hampir 100 persen pendatang dari negara-negara lain hanya numpang lewat di Tangerang. Bisa dipercakapkan sektor pariwisata Tangerang tidak memiliki daya tarik, baik wisata perkotaan, pantai atau agrowisata.
Tangerang dikenal pula sebagai kawasan 1.000 industri, karena keberadaan aneka industri, terutama di sekitar Balaraja, Cisoka dan Cikupa. Tangerang juga memiliki area pesawahan yang masih sangat luas, meskipun keberadaannya terus terdesak oleh industrialisasi dan perluasan kota.
Kenyataannya, berbagai sektor strategis di Tangerang Raya, kurang dikelola secara profesional. Hal ini dibuktikan dengan masih jumlahnya jumlah pengangguran dan penduduk yang miskin. Geliat sektor perdagangan dan bidang usaha di beberapa kawasan, ternyata hanya memberikan keuntungan bagi segelintir orang saja, dan kurang menciptakan kemakmuran bagi rakyat jumlah. Tumbuh pesatnya Kecamatan Serpong contohnya, justru menyebabkan jumlah warga asli yang terpinggirkan. Begitu pula di beberapa kecamatan lainnya.
Kota kembar
Kota-kota lain yang menjadi bidang dari proyek kota kembar dari kota Tangerang adalah:
Nomenklatur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
NO | SKPD |
---|
1 | Sekretariat DPRD |
2 | Sekretariat Daerah |
3 | Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan |
4 | Badan Perencanaan Pembangunan Daerah |
5 | Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana |
6 | Badan Pengendalian Lingkungan Hidup |
7 | Badan Pelayanan Perijinan Terpadu |
8 | Inspektorat |
9 | Satuan Polisi Pamong Praja |
10 | Sekretariat KPUD |
11 | Sekretariat KORPRI |
12 | Dinas Pendidikan |
13 | Dinas Kesehatan |
14 | Walikota Tangerang |
15 | Dinas Sosial |
16 | Dinas Ketenagakerjaan |
17 | Dinas Perhubungan |
18 | Dinas Informasi dan Perhubungan |
19 | Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil |
20 | Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan |
21 | Dinas Pekerjaan Umum |
22 | Dinas Atur Kota |
23 | Dinas Kemurnian dan Pertamanan |
24 | Dinas Pemadam Kebakaran |
25 | Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi |
26 | Dinas Pertanian |
27 | Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah |
28 | Kantor Arsip Daerah |
29 | Kantor Perpustakaan |
30 | Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat |
31 | Kantor Penelitian, Pengembangan dan Statistik |
32 | Kecamatan Batuceper |
33 | Kecamatan Benda |
34 | Kecamatan Cipondoh |
35 | Kecamatan Cibodas |
36 | Kecamatan Ciledug |
37 | Kecamatan Jatiuwung |
38 | Kecamatan Karang Tengah |
39 | Kecamatan Karawaci |
40 | Kecamatan Larangan |
41 | Kecamatan Neglasari |
42 | Kecamatan Periuk |
43 | Kecamatan Pinang |
44 | Kecamatan Tangerang |
Referensi
|
---|
| | | Kabupaten administrasi | | |
---|
| Kota administrasi | |
---|
| |
|
Sumber :
banten.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), dsb.